Catatan Saya tentang Satu Tahun Penpro

Catatan Saya tentang Satu Tahun Penpro

Penpro.id | Ucapan mengiringi satu tahun Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia (Penpro), saya buka dengan ucapan Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2017. Bukanlah sebuah kebetulan jika Penpro setahun lalu dilahirkan bertepatan dengan Hari Ibu.

Semangat dan cinta para ibu adalah representasi bagi para deklarator Penpro untuk juga menyebarkan semangat dan cinta terhadap dunia literasi Indonesia. Menyelamatkan literasi berarti menyelamatkan generasi. Demikian pula merawat literasi berarti merawat generasi untuk mampu bertahan pada masa yang akan datang.

Setahun Penpro, sebagai ketua umum saya mengakui belum terlalu banyak yang telah dilakukan dalam menumbuhkembangkan asosiasi profesi penulis di Indonesia ini. Namun, sejarah mencatatkan bahwa Penpro lahir sebelum momentum regulasi di bidang perbukuan sah diberlakukan yaitu Undang-Undang No. 3/2017 tentang Sistem Perbukuan. Di dalam UU tersebut, eksistensi penulis telah diakui.

Penpro juga lahir dengan misi utama mendorong profesionalitas para penulis Indonesia lintas genre. Dalam catatan saya, sederet upaya yang telah dilakukan oleh Pengurus Pusat Penpro sebagai berikut.

  • Penjaringan anggota dan pembentukan Penpro Daerah dan Penpro Cabang masih dilakukan meskipun belum dapat dikatakan mapan. Kini tercatat sekira 200 orang anggota Penpro dari berbagai daerah di Indonesia.
  • Pendaftaran Penpro agar mendapatkan legalitas secara hukum telah dilakukan dengan diterbitkannya akta notaris Penpro dan terdaftarnya Penpro di Kemenkumham. Akta pendirian Penpro disahkan dalam Akta Notaris No. 54 Tanggal 20 Oktober 2017. Pendirian ini dikuatkan oleh SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.0015542.AH.01.07.TAHUN 2017 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia.
  • Penpro memelopori upaya sertifikasi penulis dan editor Indonesia dengan mengajukan Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) Penulis Buku Nonfiksi dan Editor Buku. SKKK Penulis Buku Nonfiksi telah mendapatkan register dari Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja RI.
  • Penpro bekerja sama dengan Institut Penulis Indonesia dan mendapatkan dukungan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud menyelenggarakan Pelatihan Asesor Kompetensi Angkatan I pada tanggal 4-8 September 2017 yang diikuti oleh 25 orang peserta. Para peserta semuanya dinyatakan lulus sebagai Asesor Kompetensi bersertifikat BNSP.

Pada tanggal 20 Mei 2017, Penpro mengadakan acara Pra-Kongres Penulis Profesional Indonesia bertempat di Perpusnas RI sebagai kegiatan awal sebelum melaksanakan Kongres Nasional. Namun, Kongres Penulis Profesional Indonesia belum dapat diselenggarakan tahun 2017 karena berbagai kendala yang ada. Beberapa kendala tersebut di antaranya

  • konsolidasi para Pengurus Pusat Penpro yang masih harus ditingkatkan, terutama dalam koordinasi dan rapat-rapat Penpro;
  • pangkalan data anggota yang belum teradministrasi dengan baik, termasuk upaya penggalangan keanggotaan dari seluruh wilayah Indonesia;
  • pembiayaan organisasi yang masih belum mapan dan perlu diupayakan dari berbagai sumber;
  • program kerja yang belum ditetapkan secara detail dan menyeluruh.

Gol Tahun 2018

Sebagai ketua umum Penpro, saya tidak memancang gol yang muluk-muluk pada 2018. Pekerjaan besar Penpro yang bakal menyedot energi dan juga dana adalah penyelenggaraan Kongres Penulis Profesional Indonesia–yang berdasarkan Anggaran Dasar diselenggarakan pada bulan Agustus.

Penpro juga berencana mengambil bagian dalam perhelatan akbar Kongres Perbukuan Nasional II yang direncanakan digelar tahun 2018. Selain itu, hal-hal lain yang diupayakan Penpro adalah menguatkan kompetensi para penulis Indonesia melalui jalur diklat dan sertifikasi.

Setahun Penpro jelas menorehkan banyak catatan tentang sebuah organisasi yang baru lahir dan hendak bertumbuh kembang pada “zaman now” yang begitu heroik serta berubah cepat. Jelaslah bahwa Penpro sangat memerlukan soliditas dari para pengurusnya untuk memajukan organisasi.

Syukur yang harus disampaikan juga bahwa Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie telah bersedia menjadi Ketua Dewan Penasihat Penpro. Dengan demikian, Penpro semakin kukuh dengan diperkuat oleh tokoh-tokoh nasional yang berdedikasi pada dunia literasi.

Penpro ke depan adalah Penpro yang mapan. Penpro ke depan adalah Penpro yang benar-benar mampu memainkan peran strategis untuk kejayaan Indonesia di dunia literasi.

Dirgahayu, Penpro!